Senin, 20 Juni 2011

Taman Wisata Alam Bukit Kelam


Taman Wisata Alam Bukit Kelam konon terkait dengan legenda Bujang Beji dan Tumenggung Marubai.


Bujang Beji dan Tumenggung Marubai adalah kepala kelompok para penangkap ikan di Negeri Sintang (ibukota Kabupaten Sintang sekarang). Bujang Beji beserta kelompoknya menguasai Sungai Kapuas, sedangkan Tumenggung Marubai beserta kelompoknya menguasai Sungan Melawi.
Karena perbedaan hasil tangkapan ikan, muncul niat jahat Bujang Beji untuk menutup aliran sungan Melawi dengan batu besar. Lalu ia pergi ke Kapuas Hulu untuk mengangkat batu besar yang terdapat di puncak bukit Nanga Silat dan membawanya ke Sungai Melawi. Namun, di persimpangan Sungai Kapuas dan Sungai Melawi, dewi-dewi dari kayangan menertawakannya beramai-ramai. Tatkala mendongakan kepala mencari asal suara, tanpa disadarinya, ia menginjak duri beracun. Seketika itu juga batu yang dipikulnya terlepas dan kemudian terbenam di suatu tempat yang bernama Jetak.
Menurut legendanya, batu besar yang terbenam itu kemudian tumbuh perlahan-lahan menjadi sebuah bukit. Sekarang ini, bukit tersebut dikenal dengan Bukit Kelam, sebuah obyek wisata unik dan eksotik yang sangat dikagumi oleh para wisatawan. Dinamakan bukit kelam, karena batu-batu yang terdapat di bukit tersebut berwarna hitam.
Kawasan seluas 520 hektar itu oleh pemerintah pusat melalui surat keputusan menteri kehutanan RI nomor 594/Kpts-II/92 tanggal 06 Juni 1992 ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Bukit Kelam. Di puncak bukitnya terdapat gua-gua alam yang eksotis dan bernuansa magis yang di dalamnya terdapat burung walet.
Taman wisata alam Bukit Kelam ini terletak di Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalbar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar